Apakah darah Kutu busuk (glata) dan kutu Manusia najis ? Bagaimana hukumnya jika terkena pada pakaian?
Dihukumi najis apabila darahnya banyak dan ulama berbeda pendapat bila darahnya sedikit. Menurut pendapat paling kuat, hukumnya najis yang dimaafkan (najis yang dima’fu).P ersoalan najis termasuk pembahasan penting dalam kitab fikih, khususnya pada saat membahas fikih thaharah (bersuci) dan fikih ibadah. Pembahasan ini penting diketahui agar ibadah yang dilakukan dianggap sah secara lahiriah, meskipun urusan diterima atau tidak diserahkan sepenuhnya pada Allah SWT.
Paling tidak, kita sudah berusaha semaksimal mungkin mengerjakan ibadah sesuai dengan aturan dan proseduralnya.
Di antara permasalahan yang membuat orang ragu dalam ibadah adalah terkait darah nyamuk. Sebagaimana diketahui bahwa sebagian besar darah, baik manusia ataupun hewan, dihukumi najis. Pada saat mengerjakan shalat, seorang harus memastikan bahwa pakaian yang dia gunakan atau pada tubuhnya tidak ada najis yang menempel.
Imam al-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab mengatakan:
ولو أخذ قملة أو برغوثا وقتله في ثوبه أو بده أو بني أصبعيه فتلوثت به قال المتولي إن كان كثير ذلك لم يعف عنه وإن كان قليلا فوجهان أصحهما يعفى عنه قال ولو كان دام البراغيث في ثوب في كمه وصلى به أو بسطه وصلى عليه فإن كان كثيرا لم تصح صلاته وإن كان قليلا فوجهان |
Syaikh Zainuddin al-Malaibari dalam karyanya Kitab Fathul mu’in berkata:
و يعفي عن دم نحو برغوث مما لا نفسا له سائلة كبعوض و قمل لا عن جلده |
Hukum shalat menggunakan pakaian yang terkena darah nyamuk masih diperdebatkan oleh ulama:
ada yang mengatakan sah dan ada yang mengatakan tidak sah. Tetapi, kebanyakan ulama mengatakan tidak sah bila darahnya banyak dan tetap sah bila darahnya sedikit. Ukuran banyak atau tidaknya diserahkan sepenuhnya pada kebiasaan masyarakat.Postingan di ambil dari situs https://wakidyusuf.wordpress.com (ATTARBIYAH) Kunjungi situs web : ATTARBIYAH