Beliau seorang Nabi yang diciptakan dan telah menjadi Nabi sebelum Nabi yang pertama
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ شَقِيقٍ ، عَنْ رَجُلٍ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ ، مَتَى جُعِلْتَ نَبِيًّا ؟ قَالَ : وَآدَمُ بَيْنَ الرُّوحِ وَالْجَسَدِ. (رواه أحمد)
|
Sahabat bertanya: “Wahai Rasul, sejak kapan Engkau menjadi Nabi?” Nabi menjawab: “Aku telah menjadi Nabi sementara Adam ada diantara ruh dan jasad” (HR Ahmad, para ulama menilai sahih)"
كُنْتُ أَوَّل النَّبِيِّيْنً فِي الْخَلْقِ وَآخِرَهُمْ فِي الْبَعْثِ:ابن أبي حاتم في تفسيره وأبو نعيم في الدلائل من حديث أبي هريرة رضي الله عنه
|
Hadits: “Aku adalah Nabi yang pertama diciptakan dan yang terakhir diutus” (HR Abu Nuaim, dinilai dhaif)
Bagaimana Kepribadian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam? Allah menjelaskan kepribadian Nabi-Nya yang mulia dengan sebaris ayat:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ [التوبة/١٢٨]
|
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min.” (At-Taubah: 128)
Berikut bukti penderitaan kita yang menjadi beban bagi Rasulullah, dan beliau teramat sayang pada umatnya:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ لِى النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم « اقْرَأْ عَلَىَّ ». قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ آقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ قَالَ « نَعَمْ » . فَقَرَأْتُ سُورَةَ النِّسَاءِ حَتَّى أَتَيْتُ إِلَى هَذِهِ الآيَةِ فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ شَهِيدًا قَالَ « حَسْبُكَ الآنَ » . فَالْتَفَتُّ إِلَيْهِ فَإِذَا عَيْنَاهُ تَذْرِفَانِ : رواه البخارى
|
Rasulullah berkata kepada Ibnu Mas’ud: “Bacalah al-Quran untukku”. Aku berkata: “Apakah aku akan membacakan Quran kepadamu, padahal Quran diwahyukan kepadamu?” Nabi menjawab: “Ya”. aku baca al-Nisa hingga aku sampai ayat 41, Nabi berkata “Cukup”. Aku melihat Kedua mata Nabi menangis” (HR al-Bukhari)
Inilah ayat yang menjadikan Rasulullah menangis saat dibacakan oleh Ibnu Mas’ud:
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ شَهِيدًا
|
“Maka bagaimanakah apabila Kami mendatang-kan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatang-kan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).(al-Nisa: 41)
Syekh Fuad Abd Baqi, pensyarah Sahih Bukhari berkata:
وبكاؤه صلى الله عليه و سلم إشفاق على المقصرين من أمته لما تضمنته الآية من هول الموقف
|
Nabi menangis karena kasihan terhadap umatnya yang berbuat dosa karena beratnya perjalanan di akhirat.
Ulil Albab Djaluddin
Alumni
Al falah Ploso kediri