UCAPAN SALAM DI MAKAM

Ketika mengucapkan salam maka kita mengucapkan salam dengan menyebut nama orang yang diziarahi. Hal ini berdasar hadits tentang kita menziarahi makam Rasulullah dengan menyebut nama beliau:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ أَحَدٌ يُسَلِّمُ عَلَيَّ إِلاَّ رَدَّ اللهُ عَلَيَّ رُوْحِي حَتَّى أَرُدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ (رواه أبو داود وأحمد والبيهقى)


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak seorangpun yang mengucap salam kepadaku, kecuali Allah mengembalikan ruh ke tubuhku hingga aku menjawab salam untuknya" (HR Abu Dawud No, Ahmad dan al-Baihaqi dalam al-Sunan al-Kubra). Hadis ini dinilai sahih oleh banyak ulama ahli hadis diantaranya al-Hafidz al-Iraqi, al-Hafidz Ibnu Hajar dan sebagainya. 

Demikian halnya selain Rasulullah, seperti yang dilakukan Sahabat Ibnu Umar yang menyebut nama Abu Bakar dan ayahnya:

عَنْ نَافِعٍ : أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ دَخَلَ الْمَسْجِدَ ثُمَّ أَتَى الْقَبْرَ فَقَالَ : السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَبَا بَكْرٍ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَبَتَاهُ (رواه البيهقي)


Diriwayatkan dari Nafi bahwa Ibnu Umar jika datang dari perjalanan maka masuk ke masjid, lalu mendatangi makam dan berkata: “Salam untukmu wahai Rasulullah. Salam untukmu wahai Abu Bakar, dan salam untukmu wahai Ayahku (Umar)” (HR al-Baihaqi) 

Riwayat lainnya:

عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَصَلَّى ثُمَّ أَتَى قَبْرَ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ السَلَّامُ عَلَيْكَ يَا أَبَا بَكْرٍ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا أَبَتَاهْ ثُمَّ يَأْخُذَ وَجْهَهُ وَكَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ يَفْعَلُ ذَلِكَ قَبْلَ اَنْ يَدْخُلَ مَنْزِلَهُ (رواه ابن أبي شيبة)


“Diriwayatkan dari Nafi bahwa Ibnu Umar jika hendak pergi maka masuk ke masjid, salat sunah, lalu mendatangi makam Nabi shalla Allahu alaihi wa sallama dan berkata: “Salam untukmu wahai Rasulullah. Salam untukmu wahai Abu Bakar, dan salam untukmu wahai Ayahku (Umar)”. Dan jika datang dari perjalanan juga melakukan hal itu sebelum masuk ke rumahnya (HR Ibnu Abi Syaibah) Dengan demikian, kita boleh mengucapkan salam kepada para wali dengan ucapan semisal: “Assalamualaika yaa Waliyya Allah, Gus Miek..” dan lain sebagainya.. 

Ulil Albab Djalaluddin 
Alumni Al Falah Ploso Kediri

Posting Komentar

Selamat datang di Blog Dalil Aswaja An Nahdliyah, silahkan beri komentar di Postingan ini, berkomentarlah dengan sopan dan sesuai isi Postingan. Terimaksih
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.