PANDANGAN MADZHAB TENTANG JARAK KEDUA KAKI PADA SAAT BERDIRI


Termasuk kesunnahan shalat adalah merenggangkan kedua telapak kaki pada saat berdiri sekira tidak didempetkan diantara keduanya, dan tidak dilebarkan kecuali karena udzur seperti karena gemuk dan sesamanya, dan mengenai jarak merenggankannya masih diperselisihkan di dalam madzhab-madzhab.

وَمِنْهَا تَفْرِيجُ القَدَمَيْنِ حَالَ القِيَامِ، بِحَيْثُ لَا يَقْرُنَ بَيْنَهُمَا، وَلَا يُوَسِّعَ إِلَّا بِعُذْرٍ، كَسَمْنٍ وَنَحْوِهِ وَقَدْ اُخْتُلِفَ فِي تَقْدِيرِهِ فِي المَذَاهِبِ


Kalangan madzhab hanafi : mereka mengukur jarak kerenggangan antara kedua kaki dengan ukuran empat jari, apabila lebih atau kurang maka makruh

الحَنَفِيَّةُ: قَدَّرُوا التَّفْرِيْجَ بَيْنَهُمَا بِقَدْرِ أَرْبَعٍ أَصَابِعَ، فَإِنْ زَادَ أَوْ نَقَصَ كُرِهَ


Kalangan madzhab syafi'i : mereka mengukur kerenggangan antara keduanya dengan ukuran sejengkal (sak kilan), maka makruh didempetkan atau direnggangkan melebihi dari ukuran tersebut sebagaimana dimakruhkan mamajukan salah satu atas yang lain.

الشَّافِعِيَّةُ: قَدَّرُوا التفريج بَيْنَهُمَا بِقَدْرِ شِبْرٍ. فَيُكْرَهُ أَنْ يَقْرُنَ بَيْنَهُمَا أَوْ يُوَسِّعُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ كَمَا يُكْرَهُ تَقْدِيمُ إِحْدَاهُمَا عَلَى الأُخْرَى


Kalangan Madzhab Maliki : Merenggangkan kedua telapak kaki dianjurkan bukan sunnah, mereka berkata “ yang dianjurkan yaitu dengan posisi sedang sekira tidak mendempetka keduanya dan tidak pula terlalu melebarkannya, sehingga dianggap keterlaluan menurut pandangan umum. Ukuran ini sama dengan kalangan madzhab hambali, hanya saka kalangan mereka tidak membedakan antara penamaan Mandub atau Sunnah.

المَالِكِيَّةُ قَالُوا: تَفْرِيجُ القَدَمَيْنِ مَنْدُوبٌ لَا سَنَةٌ، وَقَالُوا: المَنْدُوبُ هُوَ أَنْ يَكُونَ بِحَالَةٍ مُتَوَسِّطَةٍ بِحَيْثُ لَا يَضُمُّهُمَا وَلَا يُوَسِّعُهُمَا كَثِيرًا ، حَتَّى يُتَفَاحَشَ عُرْفَا وَوَافَقَهُمْ الْحَنَابِلَةُ عَلَى هَذَا التَّقْدِيرِ إِلَّا أَنَّهُ لَا فَرْقَ عِنْدَ الْحَنَابِلَةُ بَيْنَ تَسْمِيَتِهِ مَنْدُوبًا أَوْ سُنَّةً


KESIMPULAN : Jarak kedua kaki saat berdiri yang diakui empat madzhab adalah empat jari, se jengkal, dan jarak sedang. · Adapun jarak diatasnya apalagi mencapai ukuran keterlaluan (menurut pandangan umum) belum ditemukan madzhabnya. 

Ulil Albab Djalaluddin 
Alumni Al falah Ploso Kediri

Posting Komentar

Selamat datang di Blog Dalil Aswaja An Nahdliyah, silahkan beri komentar di Postingan ini, berkomentarlah dengan sopan dan sesuai isi Postingan. Terimaksih
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.