KESUNNAHAN SEDEKAP DALAM SHALAT DAN POSISINYA


Imam Mawardi berkata : disunnahkannya sedakep atau sendakep (memegang pergelangan tangan kirinya dengan telapak tangan kanan) tersebut berdasar hadist riwayat Ali “ bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : tiga hal bagian dari ajaran para utusan yaitu segera berbuka, mengahirkan sahur dan meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri saat melaksanakan shalat. Dan masih ada dua riwayat lagi sebagai dasar hukum disunnahkannya sedekap.
 

ﻗَﺎﻝَ اﻟْﻤَﺎﻭَﺭْﺩِﻱُّ: ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ اُﺳْﺘُﺤِﺐَّ ﻟَﻪُ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﺮِﻭَاﻳَﺔِ ﻋَﻠِﻲِّ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲْ ﻃَﺎﻟِﺐٍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ اﻟﺴَّﻼَﻡُ ﺃَﻥَّ اﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ: ثَلَاثٌ مِنْ سُنَنِ المُرْسِلِينَ تَعْجِيلُ الفِطْرِ، وَتَأْخِيرُ السُّحُورِ، وَوَضْعُ اليَمِينِ عَلَى الشَّمَالِ فِي الصَّلاَةِ


Imam Syafi’i RA. Berkata : dan mushalli memegang pergelangan tangan kirinya dengan telapak tangan kananya dan menjadikannya berada dibawah dada

قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ:وَيَأْخُذُ كُوعَهُ الأَيْسَرَ بِكَفِّهِ اليُمْنَى وَيَجْعَلُهَا تَحْتَ صَدْرِهِ


POSISI SEDEKAP

 

فَإِذَا ثَبَتَ وَضَعُ اليُمْنَى عَلَى اليُسْرَى فَمِنْ السُّنَّةِ أَنْ يَضَعَهَا تَحْتَ صَدْرِهِ


Setelah kesunnahan sedekap telah positif maka termasuk sunnah lagi adalah meletakkannya di bawah dada

وَقَالَ أَبُو حَنِيفَة: تَحْتَ سُرَّتِهِ، لِأَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ كَانَ يَضَعُهَا تَحْتَ سُرَّتِهِ


Imam Abu Hanifah berkata : posisi sedekap di bawah pusar, karena Abu Hurairah melakukannya demikian

دَلِيلُنَا رِوَايَةُ عَلِىٍّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ يَجْعَلُهَا تَحْتَ صَدْرِهِ، وَقَالَ عَلِىٌّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فِي تَأْوِيلِ قَوْلِهِ سُبْحَانَهُ: {فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ} الكوثر: ٢ أَنْ يَضَعَ اليُمْنَى عَلَى اليُسْرَى عِنْدَ النَّحْرِ فِي الصَّلَاةِ، وَلِأَنَّ مَا تَحْتَ السُّرَّةِ عَوْرَةٌ، وَتَحْتَ الصَّدْرِ القَلْبُ وَهُوَ مَحَلُّ الخُشُوعِ، وَكَانَ وَضْعُ اليَدَيْنِ عَلَيْهِ أَبْلَغَ فِي الخُشُوعِ مِنْ وَضْعِهَا عَلَى العَوْرَةِ


Dalil kami adalah hadist riwayat dari Ali Bin Abi Thalib RA. : Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan tangannya saat sedekap berada di bawah dada . Dan Ali berkata dalam menta’wil firman Allah yang artinya “ Maka shalatlah karena tuhanmu dan lakukanlah nahr !” , ia berkata : maksud Nahr adalah meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri Alasannya lagi adalah: apa yang berada di bawah pusar adalah aurat (sesuatu jelek) sementara di bawah dada terdapat hati dan ia adalah tempatnya khusyu’an dan meletakkan kedua tangan di atasnya lebih memaksimalkan kekhusyu’an dari pada meletakkan di atas aurat tadi

قَوْلُهُ: تَحْتَ صَدْرِهِ وَفَوْقَ سُرَّتِهِ أَيْ مَائِلًا إِلَى جِهَةِ يَسَارِهِ، لِأَنَّ القَلْبَ فِيهَا


Kata di bawah dada di atas perut, maksudnya adalah agak condong ke kiri sedikit karena di situlah posisi hati. 

KESIMPULAN : Hukum sedekap adalah sunnah, Disunnahkan lagi posisi sedekap berada di bawah dada dan diatas perut, bukan lurus dada apalagi diatasnya. 

Ulil Albab Djalaluddin 
Alumni Al falah Ploso Kedir

Posting Komentar

Selamat datang di Blog Dalil Aswaja An Nahdliyah, silahkan beri komentar di Postingan ini, berkomentarlah dengan sopan dan sesuai isi Postingan. Terimaksih
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.